Kinerja Solid, BRI Finance Dukung Pembiayaan Alat Berat

Jakarta, 16 September 2025 – PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak perusahaan BRI Group yang bergerak di bidang pembiayaan, mencatatkan kinerja positif pada segmen pembiayaan alat berat hingga Juli 2025. Porsi pembiayaan di sektor ini mencapai 16,2% dari total penyaluran pembiayaan, menegaskan peran BRI Finance dalam mendukung pembiayaan sektor-sektor strategis nasional, termasuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan agrikultur.

Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, menyampaikan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada kontribusi terhadap pembangunan nasional. “Sebagai bagian dari BRI Group, kami berkomitmen menghadirkan pembiayaan yang tumbuh secara sehat sekaligus mendorong percepatan pembangunan. Segmen alat berat menjadi salah satu pendorong utama karena berkaitan erat dengan infrastruktur, pertanian, serta pengembangan wilayah,” ungkap Wahyudi.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Finance, Aditia Fakhri Ramadhani, menambahkan bahwa sektor alat berat masih memiliki prospek yang kuat. Dhani mengungkapkan, “Kami melihat permintaan tetap solid, khususnya dari sektor infrastruktur, pertambangan, dan agrikultur. Dengan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang konsisten, kami optimistis tren positif ini dapat berlanjut hingga akhir tahun.”

Optimisme tersebut turut diperkuat oleh data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat penyaluran pembiayaan alat berat nasional mencapai Rp46,73 triliun per Maret 2025, atau tumbuh 8,05% secara tahunan. Untuk memastikan kualitas portofolio tetap terjaga, BRI Finance menjalankan lima langkah strategis: memperketat seleksi kelayakan nasabah, melakukan monitoring portofolio secara berkala, menerapkan pendekatan proaktif kepada nasabah, mendiversifikasi portofolio pembiayaan, serta memperkuat strategi collection.

Pada semester I/2025, BRI Finance membukukan total aset Rp6,63 triliun dengan komposisi piutang pembiayaan investasi Rp1,39 triliun, pembiayaan modal kerja Rp107,65 miliar, pembiayaan multiguna Rp3,81 triliun, dan sewa operasi Rp35,52 miliar.

Di sisi industri, tren permintaan alat berat juga bergerak positif. Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat produksi alat berat semester I/2025 mencapai 4.460 unit, naik 33,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Permintaan terbesar kini didominasi sektor agrikultur dan kehutanan, masing-masing berkontribusi 40% dan 45% terhadap total pasar.

Ketua Umum Hinabi, Widayat Raharjo, menyebut pergeseran tren permintaan dari sektor pertambangan ke agrikultur sejalan dengan penguatan program food estate nasional. “Tahun ini sektor agrikultur menjadi penopang utama permintaan alat berat, sementara permintaan dari sektor pertambangan mulai melambat akibat turunnya harga komoditas batu bara,” ujarnya.

Selain fokus pada pembiayaan alat berat, BRI Finance juga menghadirkan beragam layanan pembiayaan kendaraan bermotor (KKB) dengan skema yang kompetitif. Untuk mobil baru, nasabah BRI dapat menikmati promo bunga mulai dari 0% dengan tenor 6 hingga 12 bulan. Sementara itu, untuk mobil bekas tersedia bunga mulai dari 0,66% per bulan, dan untuk sepeda motor mulai dari 0,7% per bulan.

Tidak hanya itu, BRI Finance juga menawarkan produk BRI Flash, solusi pembiayaan cepat dengan bunga mulai dari 0,72% per bulan serta fasilitas pencairan hingga 90% dari nilai kendaraan yang dijadikan jaminan. Layanan ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi nasabah, baik dalam memenuhi kebutuhan konsumtif maupun mendukung aktivitas bisnis.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES